Jumat, 23 Mei 2014

LAPORAN Hidrolik dan Pnumatik






LAPORAN
Hidrolik dan Pnumatik
‘’sistem hidrolik & pnumatik dan penerapannya’’






Nama : Hayogi Winarto
NIM : 1102212/2011

Dosen pembimbing
Drs purwantono MPd

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013


Mesin Pemotong Plat system Hydraulic
Sistem Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan fluida cair (biasanya oli) untuk melakukan suatu gerakan lurus (translation) atau putaran (Rotation). Sistemini bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes Jika suatu zat cair diberi tekanan, maka akan merambat ke segala arah tanpa mengurangi atau menambah tekanan tersebut.

      Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli. Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan panas, tidak berbusa, tahan dingin.
     Mesin pemotong Plat system hydrolik (Mesin Gullotine)
A.    Konstruksi
      Mesin Gullotine ini menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor listrik. Mesin Gulootine ini menggunakan sistem Double Acting Cylinder dan Single Acting cylinder. Double acting Cylinder di pasang pada dudukan pisau potong atas, dan single acting cylinder  berfunsi sebagai Stopper. Mesin pemotong plat ini memiliki dua buah pisau potong yaitu pisau potong atas (gerak), dan pisau potong bawah (tetap).

B.     Fungsi
      Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya digunakan untuk proses pemotongan berbentuk bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini disesuaikan dengan bentuk-bentuk dan besar kecilnya plane serta ketebalan  Mesin ini hanya mampu digunakan untuk pemotongan plat-plat lurus. Mesin ini mampu memotong plat antara 6-10 mm
C.    Komponen
Komponen Umum dari Mesin Gullotine adalah sebagaia berikut:
1)      Pompa hydrolik
      Pompa hydrolik berfungsi untuk mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Sistim hydrolik merupakan siklus yang tertutup,karena fluida oli disirkuliskan ke rangkaian hydrolik selanjutnya akan dikembalikan ketangki penyimpan oli.
2)      Konduktor
      konduktor berfungsi untuk menyalurkan fluida bertekanan ke rangkaian hydrolik yang akan mentransfer tenaga ke actuator. Pada mesin gullotine ini konduktor terbuat dari pipa baja.
3)      Aktuator Hidrolik
      Mesin Gullotine ini menggunakan actuator kerja ganda. Actuator ini berfungsi untuk menggerakkan pisau potong naik turun. Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung dengan pisau atas.
4)      Stopper
      Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik (single Acting cylinder). Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini disusun diantara celah pemotongan. Sebelum pisau atas turun menggunting pelat, maka stopper atau sepatu penahan terlebih dahulun turun menahan pelat yang akan dipotong. Stoper atau penahan ini berfungsi untuk menahan pelat agar sewaktu terjadinya proses pengguntingan pelat tidak mengalami gaya balik. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper.
5)      Bad Machine (meja mesin)
      Bad machine berfungsi sebagai tempat meletakkan benda yang akan dipotong dan juga sebagai dudukan pisau potong tetap.



6)      Shear Blade (Pisau gunting)
      Pisau gunting ini berfungsi sebagai alat potong. posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang plat yang dipotong mengecil.
Pisau gunting terdiri 2 bagian;
v  Upper Shear Blade (Movable) / Pisau gunting atas (Gerak)
      Pisau Gunting ini dipasang pada dudukan pisau atas yang berhubungan lansung     dengan actuator potong.
v  Lower Shear Blade (Stationary) / Pisau gunting bawah (Tetap)
      Pisau ini dipasang pada Bad machine atau meja mesin
Gambar. Posisi Pisau Mesin Gullotine
7)      Katup (Valves)
      Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah fluida bertekanan yang akan bekerja menggerakkan actuator, dengan kata lain katup berfungsi sebagai pengatur arah gerakan actuator.












E.     Gambar rangkaian (Hydraulic symbols)

F.     Proses Kerja
Fluida (oli) bertekanan menga lir dari pompa hidrolik menuju kekatup, pada saat tombol (katup elektronik) ditekan dengan kaki, maka fluida (oli) mengalir terlebih dahulu ke Stopper (Single acting cylinder) maka stopper akan menekan benda kerja yang akan dipotong. Dengan proses bersamaan fluida (oli) mengalir menuju actuator kerja ganda (actuator potong) maka pisau potong akan bergerak turun dan memotong benda kerja. Pada saat kedudukan pisau potong berada pada titik mati bawah (TMB) dan menekan katup elektronik yang terpasang dibagian bawah (TMB), secara otomatis arah aliran fluida (Oli) akan berubah, dan menganggkat pisau potong keatas dan stopper juga akan berhenti menekan benda. Pada saat pisau potong berada pada titik mati atas (TMA) akan menyentuh katup elektronik yang tepasang diatas, aliran fluida akan berhenti dan pisau berhenti bergerak keatas, pada saat itu benda didorong kedepan sesuai dengan garis ukuran yang akan dipotong, kemudian proses pemotongan akan terjadi seperti tersebut diatas.
Mesin press tutup botol Sistem Pneumatik
Sistem pnumatik
            Sistem pneumatik prinsip kerjanya tergantung pada kompresi udara. Piranti yang digunakan pada sistem ini berdasarkan hukum fisika dasar. Pengaturan pada sistem pneumatik dilakukan padengan mengatur tekanan udara dan arah aliran udara, yang diatur dengan valve. Sebagai contoh bahwa pneumatik normalnya dioperasikan pada tekanan kurang dari 220 psi. Prinsip ini akan berbeda dalam sistem hidraulik.
1.      Judul : press tutup botol

2.      Fungsi press tutup botol

Untuk memperoleh proses kerja press tutup botol yang cepat dan mudah sesuai dengan kehendak para pengguna dengan memanfaat kan tenaga angin / system pneumatic

3.      Gambar sketsa press tutup botol




4.      Komponen – komponen press tutup botol

Ø  Kompressor (Power Pack )
Berfungsi sebagai unit rang menghasilkan udara bertekanan selain itu dapat mengkonfersikan energi potensial tenaga listrik menjadi energi mekanik.

Ø  Unit Control Air (UCA)
Berfungsi sebagai penvaring udara yang mengandung air dan mengatur tekanan udara yang diinginkan.


Ø  Push Button :
Pada saat NO, dia akan beroperasi mengeluarkan udara, tetapi pada saat NC, maka dia akan kembali normal.

Ø  Roler Lever Control “RLC” (Katup Pengarah 3/2)
Berfungsi sebagai pembuka dan penutup tekanan udara DAC
·         Untuk menggerakkan botol keposisi pengepresan.
·         Untuk menggerakkan SAC untuk menekan tutup botol
·         Untuk mengembalikan botol ke posisi semula setelah pengepresan.
Ø  Master Valve (Katup Pengarah 5/2)
Berfungsi sebagai penstransmisi tekanan udara ke komponen – komponen lainnva.

Ø  Double Acting Cylinder (DAC)
Berfungsi sebagai pengubah tekanan udara menajadi gerak translasi poros DAC

Ø  Single Acting Cylinder (SAC. Actuator)
Berfungsi sebagai pengubah tekanan udara menjadi gerak tekan tutup botol.

Ø  Flow Control
Berfungsi untuk memberikan udara kepada DAC.

5.      Cara kerja  press tutup botol
Ø  Motor bergerak  menghasilkan angin pada pada kompresor.
Ø  Kemudian angin bertekanan tersebut di teruskan ke penyaring udara.
Ø  Kemudian angin bertekanan tersebut di teruskan ke pengontrol udara.
Ø  Kemudian angin diteruskan ke Roler Lever Control “RLC” (Katup Pengarah 3/2)
Ø  Kemudian angin diteruskan ke Master Valve (Katup Pengarah 5/2)
Ø  Kemudian angin diteruskan ke Double Acting Cylinder (DAC)
Ø  Angin bertekanan ini lah yang digunakan untuk menggerakan piston pada silinder.

6.      Sketsa rangkaian  press tutup botol